Kamis, 05 Januari 2012

HAJIME ASAOKA, Japan Independent Watchmaker


Berkembangnya jam-jam mekanik setelah sebelumnya terpuruk karena imbas revolusi jam Quartz, memberi dampak pada munculnya para independent watchmaker yang tidak mau terikat dengan sebuah brand besar dan memilih untuk menuangkan segala konsep, gagasan dan kemampuan yang dimilikinya dalam sebuah produk yang unik dan sangat terbatas jumlahnya. Independent watchmaker yang sering muncul dan menjadi sorotan adalah mereka yang berasal dari dunia Eropa terutama dari negara Swiss. Namun ternyata ada juga independent watchmaker yang berasal dari Asia, tepatnya Jepang, yang namanya mulai ramai dibicarakan dalam dunia horology. Namanya adalah HAJIME ASAOKA.

Hasil karyanya yang menarik perhatian para kolektor jam dunia adalah sebuah jam Tourbillon. Desainnya sangat modern dengan elemen desain arsitektural art-deco dan geometri yang kuat. Banyak orang berpendapat bahwa desain Asaoka tidak terlihat unsur timur-nya bahkan kalau saja tulisan namanya dan Tokyo Japan dihilangkan, orang akan mengira bahwa jam itu adalah sebuah karya independent watchmaker Eropa.

Dari sisi desain memang terlihat sederhana, tapi kalau dilihat dari segi teknik yang digunakan untuk menggerakkan jam ini tidak bisa dibilang sederhana. Tidak seperti jam Tourbillon lainnya, jam ini menggunakan Tourbillon bridge yang berasal dari one-piece steel yang dibentuk dengan keahlian khusus. memang bentuknya sederhana, namun dengan desain yang terbuat dari one-piece steel ini harus di poles dengan tangan dan tidak bisa dilakukan oleh mesin. Dan tentu saja ini membutuhkan ketrampilan dan kesabaran yang tinggi.


Kalau dilihat gambar di bawah, konstruksi manual winding movement karya Asaoka ini terbilang sederhana untuk sebuah high end mechanical movement. Movement ini juga merupakan low-beat movement dengan 18.000 bph. Movement dan dial dibuat dengan finishing yang sangat baik dan detail yang halus. Begitu juga dengan casing yang terbuat dari baja dan desain crown yang besar dan maskulin, seperti crown jam sport. Diameter casing 42mm dengan ketebalan 14,8mm, cukup tebal untuk sebuah jam manual winding.


HAJIME ASAOKA merupakan sosok yang 'misterius' dan tertutup. Bahkan dalam website-nya dia tidak banyak menuliskan apa konsep desain dan movement yang dia buat, filosofi-nya sebagai independent watchmaker dan apa hal lain yang menjadi karyanya. Untuk bisa memiliki jam karya Asaoka, seseorang harus menyiapkan dana US$ 87,500 atau sekitar RP.765,250,000....hmm mantabh!

2 komentar:

  1. Hallo Selamat pagi,
    Salam hangat, Perkenalkan kami dari PT Hebros, perusahaan yang bergerak di bidang IT dan Jasa pemasangan serta Maintenance semua kamera CCTV indoor dan Outdoor (sesuai kebutuhan) yang berkantor di Jakarta Timur.
    Website : https://www.hebros.co.id
    Email : support@hebros.co.id

    BalasHapus